Perekonomian 4
PENGERTIAN INFLASI
inflasi
adalah suatu keadaan di mana terdapat kecenderungan kenaikan harga barang dan
jasa secara umum serta berlangsung secara terus-menerus yang diakibatkan oleh
ke tidak seimbangan arus barang dan uang dalam suatu perekonomian.
Yang
dimaksud dengan harga dalam pengertian
di atas adalah harga dari semua kebutuhan masyarakat, sedangkan terus-menerus berarti semua kenaikan
barang terjadi bukan hanya sekali, tetapi berulang-ulang.
Kenaikan
harga suatu barang dan jasa bisa terjadi apabila permintaan banyak tetapi berbanding
terbalik dengan penawaran atau ketersediaan barang dan jasa di pasar yang tetap
atau bahkan menurun.
Dengan
demikian istilah inflasi hanya digunakan ketika kenaikan tingkat harga yang
berlangsung secara terus menerus.
Kenaikan
harga yang sifatnya sementara tidak termasuk dalam inflasi, misalnya kenaikan
harga-harga menjelang hari raya Idul Fitri. Pada umumnya inflasi terjadi ketika
jumlah uang yang beredar di masyarakat lebih banyak daripada yang dibutuhkan.
Inflasi
adalah gejala ekonomi yang tidak mungkin dihilangkan secara tuntas. Berbagai
upaya yang dilakukan biasanya hanya sebatas pengendalian inflasi saja.
PENGERTIAN REVALUASI
Revaluasi
adalah suatu kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah untuk meningkatkan
nilai mata uang dalam negeri (Rupiah) terhadap mata uang asing. Revaluasi bisa
terjadi karena adanya kebijakan pemerintah untuk memperbaiki perekonomian.
Dengan kata lain, ada intervensi yang dilakukan oleh pemerintah untuk menjaga
nilai mata uang dalam negeri tetap stabil.
Secara
umum mungkin dengan kebijakan revaluasi menandakan bahwa perekonomian negara
semakin membaik. Namun dari sisi lain, kebijakan revaluasi bisa memberikan
dampak positif dan juga negatif pada ekonomi masyarakat terutama pada bisnis
yang menggeluti sektor ekspor-impor.
Singkatnya
revaluasi dapat berdampak pada nilai tukar rupiah sehingga mempengaruhi besaran
harga yang harus dibayarkan atau diterima oleh pebisnis ekspor-impor.
Tujuan
pemerintah mengeluarkan kebijakan ini agar mengurangi akumulasi mata uang asing
dalam negeri. Dengan hal ini, nilai barang dalam negeri semakin mahal dan nilai
barang luar negeri semakin murah.
Revaluasi
juga bisa membawa pada dampak negatif, yaitu pada daya saing dan keuntungan
perusahaan dalam negeri. Kebijakan revaluasi akan membuat barang-barang lokal
lebih murah di pasar internasional. Sehingga, perusahaan dalam negeri akan
mengalami tekanan untuk meningkatkan produktivitas, promosi agar
barang-barangnya dapat bersaing dalam pasar internasional, serta menurunkan
harga barang-barangnya.
PENGERTIAN DEVISA UMUM
Devisa
umum adalah devisa yang berasal dari sumber lain (selain kredit) seperti
ekspor, penyelenggaraan jasa dan penerimaan bunga modal.
Devisa
umum adalah devisa yang dapat diperoleh tanpa adanya kewajiban untuk
mengembalikannya, misalnya seperti ekspor, penyelenggaraan jasa-jasa, dan
penerimaan bunga modal.
PENGERTIAN VALUTA ASING
Valuta
asing merupakan mata uang yang diakui, digunakan, dipakai, dan juga diterima
sebagai alat pembayaran dalam perdagangan internasional. Valuta asing yang
banyak dipakai biasanya merupakan mata uang suatu negara yang memiliki peranan
ataupun kendali yang cukup besar dalam sistem perekonomian di seluruh dunia. Di
seluruh dunia sendiri, valuta asing yang paling banyak digunakan adalah Dollar.
Valuta
asing merupakan bagian dari devisa suatu negara. Devisa sendiri merupakan
setiap kekayaan yang dimiliki oleh suatu negara yang berada di luar negeri yang
wujudnya dapat berupa barang, jasa, atau bahkan mata uang yang digunakan
sebagai alat transaksi perdagangan lintas negara. Devisa suatu negara yang
berbentuk mata uang ini lah yang sering kita sebut dengan istilah valuta asing.
Pengertian
lain dari valuta asing adalah suatu mekanisme yang mana orang dapat mentransfer
daya beli antar negara, mendapatkan atau meyediakan kredit untuk transaksi
perdagangan internasional dan meminimalkan kemungkinan adanya resiko rugi
diakibatkan terjadi fluktuasi kurs suatu mata uang.
INFLASI TIDAK SELALU MERUGIKAN
Inflasi
memiliki dampak positif dan negative itu
tergantung parah atau tidaknya. Karna inflasi dibagi menjadi 4 inflasi
yaitu inflasi ringan,sedang,berat dan hiperinflasi. Apabila inflasi itu ringan, justru mempunyai
pengaruh yang positif dalam arti dapat mendorong perekonomian lebih baik, yaitu
meningkatkan pendapatan nasional dan mendorong orang untuk investasi.
Sebaliknya, dalam masa inflasi yang parah, yaitu ketika terjadi inflasi tak
terkendali, keadaan perekonomian menjadi kacau. Orang menjadi tidak bersemangat
kerja.
Bagi
orang yang memiliki pendapatan tetap, inflasi sangat merugikan sebaliknya,
orang yang mengandalkan pendapatan berdasarkan keuntungan, seperti misalnya
pengusaha tidak dirugikan dengan adanya inflasi. dan pegawai yang bekerja di
perusahaan dengan gaji mengikuti tingkat inflasi.
Jadi,
inflasi dapat mengakibatkan berkurangnya investasi di suatu negara, mendorong
kenaikan suku bunga, mendorong penanaman modal yang bersifat spekulatif ,
ketidakstabilan ekonomi, defisit neraca pembayaran, dan merosotnya tingkat
kehidupan tapi bagaimana inflasi itu terjadi karna ada beberapa tingkatan
inflasinya .
Menurut
saya, Tidak selamanya inflasi selalu merugi. Inflasi memiliki dampak positif
dan dampak negative, tergantung parah atau tidaknya inflasi. Apabila inflasi
itu ringan, justru mempunyai pengaruh yang positif dapat mendorong perekonomian
lebih baik, yaitu meningkatkan pendapatan dan membuat orang bergairah untuk
bekerja, menabung dan mengadakan investasi. Coba kita renungkan, apa penyebab
harga tanah ataupun properti lainnya cenderung cepat naik nilainya hanya dalam
jangka waktu 5 tahun?
Ya,
jawabannya adalah inflasi. Dengan semakin menurunnya nilai mata uang rupiah dan
semakin tingginya kebutuhan tanah/properti maka hal tersebut akan mempercepat
naiknya harga aset tersebut. Demikian juga dengan nilai emas.
Bayangkan
jika inflasi di negeri ini hanya sebesar satu persen atau bahkan nol persen per
tahun.
Maka
investasi Anda di bidang properti atau emas tersebut akan sangat lambat dan
tentu saja lebih beresiko. Berikut beberapa contoh dari manfaat inflasi:
·
Sebagai indikator untuk penentuan
kebijakan penetapan harga beberapa komoditas tertentu, seperti : harga beras,
BBM, listrik dan sebagainya.
·
Sebagai bahan penentuan kebijakan dalam
mengatur kelancaran arus distribusi barang, apabila diketahui bahwa salah satu
penyebab kenaikan harga terjadi karena terganggunya kelancaran distribusi
barang.
·
Untuk bahan penentuan kebijakan impor
(misal substitusi impor), dan sebagainya.
5 FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
INVESTASI DALAM PEREKONOMIAN SUATU NEGARA
Masuknya
investor dalam suatu negara untuk melakukan investasi dipengaruhi oleh banyak
faktor. Faktor yang mempengaruhi investasi dapat dibagi dalam 2 bagian, yaitu
faktor di dalam negeri (interen) dan di luar negeri (eksteren).
A. Faktor interen,
Faktor
interen yang mempengaruhi investasi, antara lain adalah:
1)
Stabilitas politik dan perekonomian,
2)
Kebijakan dan langkah-langkah deregulasi dan debirokratisasi yang secara
terus-menerus telah diambil oleh pemerintah dalam rangka penggairahan iklim
investasi, dengan langkah-langkah tersebut berbagai bidang usaha dalam rangka
penanaman modal menjadi lebih terbuka. Pembangunan kawasan industri, prasarana
seperti jalan, telepon serta listrik yang saat ini dapat ditangani oleh swasta,
diperkirakan akan lebih siap untuk dapat menunjang pelaksanaan investasi.
3)
Diberikannya fasilitas perpajakan khusus untuk daerah tertentu, seperti
penundaan pajak pertambahan nilai di Indonesia Bagian Timur yang akan semakin
merangsang bagi para investor untuk menanamkan modalnya di daerah yang belum
begitu berkembang.
4)
Tersedianya sumber daya alam yang berlimpah seperti minyak bumi, gas, bahan
tambang dan hasil hutan maupun iklim dan letak geografis serta kebudayaan, dan
keindahan alam Indonesia tetap menjadi daya tarik tersendiri yang telah
mengakibatkan tumbuhnya proyek-proyek yang bergerak di bidang industri kimia,
industri perkayuan, industri kertas dan industri perhotelan (tourisme), yang
sekarang menjadi sektor primadona yang banyak diminati para investor baik dalam
rangka PMDN maupun PMA.
5)
Tersedianya sumber daya manusia dengan upah yang kompetitif memberikan pengaruh
terhadap peningkatan minat investor pada proyek-proyek yang bersifat padat
karya, seperti industri tekstil, industri sepatu dan mainan anak-anak.
B. Faktor Eksteren,
Faktor
eksteren yang mempengaruhi investasi,antara lain adalah:
1)
Apresiasi mata uang dari Negara-negara yang jumlah investasinya di Indonesia
cukup tinggi, yaitu Jepang, Korea Selatan, Hongkong dan Taiwan.
Adanya
apresiasi mata uang negara asal investor terhadap mata uang rupiah, dapat
mendorong para investor asing melakukan investasi langsung di Indonesia, hal
tersebut dikarenakan melakukan investasi di indonesia menjadi sangat murah,
karena nilai uang rupiah menjadi sangat kecil dari nilai mata uang negara asal
investor.
2)
Pencabutan GSP (Generalized System Of Preferences) terhadap 4 negara industri
baru di Asia (Korea Selatan, Taiwan, Hongkong dan singapura).
Generalized
System Of Preferences (GSP) merupakan suatu konsesi yang diberikan oleh negara
maju (negara donor) kepada negara- negara berkembang dengan maksud industri di
negara-negara berkembang tersebut dapat cepat maju. Konsesi yang diberikan
adalah dalam wujud :
a.
pembebasan Tarif;
b.
penurunan tarif;
c.
keringanan bea masuk;
d.
kelonggaran kuota;
e.
perlakuan cepat; dan
f.
sistem pembayaran.
Dengan
dicabutnya GSP terhadap 4 negara tersebut, menjadikan daya saing produk ekspor
yang dihasilkan oleh negara-negara tersebut menjadi rendah apabila dibandingkan
dengan produk negara lain, hingga tidak kompetitif lagi.
Untuk
mempertahankan daya saing atas produknya, para produsen di negara tersebut
terdorong untuk melakukan relokasi industrinya ke negara-negara berkembang yang
masih mendapatkan fasilitas GSP termasuk ke Indonesia.
3)
Meningkatnya biaya produksi di luar negeri, terutama di Negara-negara NIC’S.
Dengan
meningkatnya biaya produksi di negara asal investor berarti tingkat keuntungan
yang diperoleh investor akan semakin menipis. Dengan pertimbangan ingin
memperoleh tingkat keuntungan yang besar, maka para investor mulai berfikir
untuk mengalihkan usahanya di luar negeri terutama di Negara berkembang yang
masih rendah upah tenaga kerjanya dan untuk mendekatkan produk dengan pasar ,
sehingga bagi perusahaan yang padat karya, dengan upah tenaga kerja yang rendah
dan ongkos distribusi rendah akan menghemat biaya produksi.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Investasi dalam Perekonomian Suatu Negara
Investasi
diartikan sebagai penanaman uang atau di suatu perusahaan atau proyek untuk
tujuan memperoleh keuntungan. Pada dasarnya investasi adalah membeli suatu aset
yang diharapkan di masa datang dapat dijual kembali dengan nilai yang lebih
tinggi. Investasi juga dapat dikatakan sebagai suatu penundaan konsumsi saat
ini untuk konsumsi masa depan. Harapan pada keuntungan di masa datang merupakan
kompensasi atas waktu dan risiko yang terkait dengan suatu investasi yang
dilakukan. Terdapat beberapa faktor faktor yang mempengaruhi investasi yaitu :
1.
Suku Bunga
Suku
bunga merupakan faktor yang sangat penting dalam menarik investasi karena
sebagian besar investasi biasanya dibiayai dari pinjaman bank. Jika suku bunga
pinjaman turun maka akan mendorong investor untuk meminjam modal dan dengan
pinjaman modal tersebut maka ia akan melakukan investasi.
2.
Pendapatan nasional per kapita untuk tingkat negara (nasional) dan PDRB per
kapita untuk tingkat propinsi dan Kabupaten atau Kota
Pendapatan
nasional per kapita dan PDRB per kapita merupakan cermin dari daya beli masyarakat
atau pasar. Makin tinggi daya beli masyarakat suatu negara atau daerah (yang
dicerminkan oleh pendapatan nasional per kapita atau PDRB per kapita) maka akan
makin menarik negara atau daerah tersebut untuk berinvestasi.
3.
Kondisi sarana dan prasarana
Prasarana
dan sarana pendukung tersebut meliputi sarana dan prasarana transportasi,
komunikasi, utilitas, pembuangan limbah dan lain-lain. Sarana dan prasarana
transportasi contohnya antara lain :
jalan,
terminal, pelabuhan, bandar udara dan lainlain. Sarana dan prasrana
telekomunikasi contohnya: jaringan telepon kabel maupun nirkabel, jaringan
internet, prasarana dan sarana pos. Sedangkan contoh dari utilitas adalah
tersedianya air bersih, listrik dan lain-lain.
4.
Birokrasi perijinan
Birokrasi
perijinan merupakan faktor yang sangat penting dalam mempengaruhi investasi
karena birokrasi yang panjang memperbesar biaya bagi investor. Birokrasi yang
panjang akan memperbesar biaya bagi pengusaha karena akan memperpanjang waktu
berurusan dengan aparat. Padahal bagi pengusaha, waktu adalah uang. Kemungkinan
yang lain, birokrasi yang panjang membuka peluang oknum aparat pemerintah untuk
menarik suap dari para pengusaha dalam rangka memperpendek birokrasi tersebut.
5.
Kualitas sumberdaya manusia
Manusia
yang berkualitas akhir-akhir ini merupakan daya tarik investasi yang cukup
penting. Sebabnya adalah tekhnologi yang dipakai oleh para pengusaha makin lama
makin modern. Tekhnologi modern tersebut menuntut ketrampilan lebih dari tenaga
kerja.
PENGERTIAN KEMISKINAN DAN GARIS
KEMISKINAN
Kemiskinan
adalah suatu kondisi dimana seseorang tidak mampu untuk memenuhi kebutuhan
dasarnya seperti pangan, sandang, tempat tinggal, pendidikan, dan kesehatan
yang layak.
Secara
kuantitatif, kemiskinan merupakan suatu keadaan dimana taraf hidup manusia
serba kekurangan atau “tidak memiliki harta beda. Sedangkan secara kualitati,
pengertian kemiskinan adalah keadaan hidup manusia yang tidak layak.
Kemiskinan
sangat berhubungan dengan masalah kesejahteraan masyarakat dan menjadi tingkat
minimum yang didapatkan berdasarkan standar hidup masyarakat di suatu negara.
Kemiskinan sudah menjadi masalah global, dimana setiap negara memiliki anggota
masyarakat yang berada di bawah garis kemiskinan.
Sedangkan
konsep garis kemiskinan adalah :
Konsep:
Garis
Kemiskinan (GK) merupakan penjumlahan dari Garis Kemiskinan Makanan (GKM) dan
Garis Kemiskinan Non Makanan (GKNM). Penduduk yang memiliki rata-rata
pengeluaran perkapita per bulan dibawah Garis Kemiskinan dikategorikan sebagai
penduduk miskin.
Garis
Kemiskinan Makanan (GKM) merupakan nilai pengeluaran kebutuhan minimum makanan
yang disetarakan dengan 2100 kilokalori perkapita perhari. Paket komoditi
kebutuhan dasar makanan diwakili oleh 52 jenis komoditi (padi-padian,
umbi-umbian, ikan, daging, telur dan susu, sayuran, kacang-kacangan,
buah-buahan, minyak dan lemak, dll)
Garis
Kemiskinan Non Makanan (GKNM) adalah kebutuhan minimum untuk perumahan,
sandang, pendidikan dan kesehatan. Paket komoditi kebutuhan dasar non makanan
diwakili oleh 51 jenis komoditi di perkotaan dan 47 jenis komoditi di pedesaan.
5 PENYEBAB DAN DAMPAK KEMISKINAN DI
INDONESIA
Penyebab
adanya kemiskinan di Indonesia yaitu :
Dalam
data statistic yang dikeluarkan oleh BPS, konsep kemiskinan merujuk pada
kemampuan seseorang atau rumah tangga dalam memenuhi kebutuhan dasar yang
dirumuskan sebagai ketidak mampuan seseorang yang diukur dari sisi ekonomi yang
dimana pergerakan jumlah fluktuatif angka kemiskinan yang sering kali berubah
di sebabkan oleh berapa factor penyebab terjadinya kemiskinan di sebuah
wilayah, antara lain :
1.
Tingkat Pendidikan Yang Rendah
Factor
pendidikan merupakan kebutuhan pokok yang mana jika tidak terpenuhi akan
menjadi bom waktu yang menyebabkan seseorang kurang mempunyai ketrampilan
tertetu yang diperlukan dalam kehidupannya yang berakibat pada keterbatasan
kemampuan untuk memasuki dunia kerja.
2.
Faktor Malas bekerja
Hal
ini merupakan penyakit yang sering sekali menjangkiti seseorang untuk maju dan
merubah nasibnya, banyak beranggapan bahwa nasib dan takdir dalam kemiskinan
adalah sebuah jalan hidup sehingga menyebabkan seseorang acuh tak acuh dan
tidak bergairah untuk bekerja.
3.
Terbatasnya Lapangan Kerja
Ketidakstabilan
ekonomi dan ketidakpastian arah politik dan kebijakan sebuah Negara maupun
wilayah akan langsung membawa konsekusensi keterbatasan lapangan kerja yang
berdampak langsung dalam mendorong terjadinya kemiskinan.
4.
Keterbatasan Modal
Sebuah
idiom klasik ketika memutuskan untuk merubah taraf hidup untuk lebih baik,
tidak memiiki modal dalam rangka menerapkan ketrampilan yang dimiliki untuk
menghasilkan sesuatu.
5.
Beban Keluarga
Merupakan
permasalahan yang sangat serius ketika banyaknya jumlah anggota keluarga tidak
diimbangi dengan peningkatan pendapatan yang akan menimbulkan kemiskinan,
karena se-iring banyaknya anggota keluarga akan semakin meningkat tuntutan dan
beban hidup yang harus dipenuhi.
Pada
umumnya kemiskinan akan memberikan dampak negatif bagi masyarakat. Berikut ini
adalah beberapa dampak kemiskinan yang sering terjadi:
1.
Kriminalitas Meningkat
Kemiskinan
seringkali dikaitkan dengan kriminalitas. Bukan tanpa sebab, karena masyarakat
miskin cenderung melakukan apa saja untuk memenuhi kebuhtuhan hidup mereka,
termasuk melakukan kriminalitas. Beberapa bentuk kriminalitas tersebut yaitu
pencurian, perampokan, begal, penipuan, bahkan pembunuhan.
2.
Angka Kematian yang Tinggi
Masyarakat
yang hidup di bawah garis kemiskinan umumnya tidak mendapatkan akses kesehatan
yang memadai. Hal ini menyebabkan tingginya angka kematian pada masyarakat
miskin. Selain itu, gizi yang buruk juga merupakan masalah yang sering terjadi
pada masyarakat miskin. Asupan gizi yang kurang menyebabkan kesehatan dan
perkembangan fisik masyarakat miskin sangat buruk.
3.
Akses Pendidikan Tertutup
Biaya
pendidikan yang cukup tinggi mengakibatkan masyarakat miskin tidak dapat
menjangkau dunia pendidikan. Hal ini semakin memperburuk situasi masyarakat
yang kekurangan karena kurangnya pendidikan membuat mereka tidak bisa bersaing
dan tidak bisa bangkit dari keterpurukan.
4.
Pengangguran Semakin Banyak
Masyarakat
miskin yang tidak mendapatkan akses pendidikan akan sulit bersaing di dunia
kerja maupun usaha. Hal ini kemudian akan menyebabkan pengangguran semakin
meningkat.
5.
Munculnya Konflik di Masyarakat
Rasa
kecewa dan ketidakpuasan masyarakat miskin biasanya dilampiaskan dengan
berbagai tindakan anarkis. Bahkan seringkali konflik bernuansa SARA timbul di
masyarakat sebagai cara pelampiasan kekecewaan masyarakat miskin.
Referensi :
Label: PEREKONOMIAN INDONESIA